SHARE

Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Pertaonan Daulay

CARAPANDANG.COM - Tuduhan radikal  terhadap Prof. Din Syamsuddin sangat jauh dari realita dan fakta yang ada. Seperti kita ketahui bersama bahwa Din merupakan salah satu tokoh nasional yang selama ini berjuang untuk merakit kohesivitas sosial di Indonesia. 

Demikian disampaikan Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay dalam keterangannya persnya, Senin (16/2). 

Saleh sangat menyayangkan atas tuduhan tersebut. Pasalnya, Mantan Ketua PP Muhammadiyah itu selama ini juga  berjuang untuk melakukan dialog antar-agama ( interfaith dialog)  dan juga dialog antar peradaban.

Dia melanjutkan, bahwa dialog yang dilakukan oleh Din tidak hanya tingkat nasional, tapi hingga di tingkat internasional.  Ada banyak komunitas-komunitas interfaith dialog  yang mengundang Din untuk bicara menjadi narasumber yang otoritatif.  Bahkan Din juga berbicara di PBB, memberikan pemikiran-pemikirannya bagaimana merajut keharmonisan dan kehesivitas sosial di Indonesia yang didasarkan pada Pancasila dan UUD 45.

Selain itu, Mantan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah ini mengatakan, Din sebagai guru besar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, mata kuliah yang diajarkannya adalah mata kuliah yang betul-betul sangat modern.  Sebagai mahasiswa yang pernah diajarnya, Din adalah sosok yang sangat jauh dari kata radikal. 

"Saya adalah salah seorang mahasiswanya, jadi beliau mengajarkan mata kuliah yang disebut  Pemikiran Islam Kontemporer, dimana materi yang diajarkan berkenanaan dengan demokrasi, civil society, humanisme,  HAM dan berkenanaan dengan bagaimana toleransi antar-Ummat beragama dibangun di tengah masyarakat plural seperti Indonesia ini," jelasnya. 

Melihat fakta dan realita tersebut Saleh menilai bahwa Din Syamsuddin adalah tokoh yang sangat moderat yang membangun Islam dalam kontek Islam Wasatiyah yang berada di tengah.Â