SHARE

Asesmen Nasional (Ditjen GTK)

CARAPANDANG.COM – Asesmen Nasional (AN) terdiri dari Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Literasi-Numerasi, Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. Informasi dari ketiganya diharap dapat mendorong perbaikan mutu pembelajaran.

Hal itu diungkap oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim saat rapat kerja dengan Komisi X DPR RI secara virtual, Rabu (20/1/2021). Dalam paparannya, Mendikbud mengurai hal berikut:

AKM Literasi-Numerasi

Literasi membaca dan numerasi adalah kompetensi mendasar yang diperlukan semua siswa untuk bisa belajar sepanjang hayat dan berkontribusi pada masyarakat.

Pengukuran literasi dan numerasi mendorong guru untuk lebih berfokus pada pengembangan daya nalar daripada pengetahuan konten yang sifatnya dangkal.

Survei Karakter

Karakter sulit diukur secara mendalam dalam asesmen berskala besar. Meski demikian, Survei Karakter dapat memberi informasi berharga tentang sikap, nilai, dan kebiasaan yang mencerminkan Profil Pelajar Pancasila.

Survei Karakter memberi sinyal bahwa sekolah perlu memperhatikan tumbuh kembang siswa secara utuh, mencakup dimensi kognitif, afektif, dan spiritual.

Survei Lingkungan Belajar

Survei Lingkungan Belajar mengukur (a) kualitas pembelajaran, (b) iklim keamanan dan inklusivitas sekolah, (c) refleksi guru, (d) perbaikan praktik pengajaran, dan (e) latar belakang keluarga siswa.

Informasi dari Survei Lingkungan Belajar berguna untuk melakukan diagnosis masalah dan perencanaan perbaikan pembelajaran oleh guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan.

AN menghasilkan potret komprehensif yang berguna bagi sekolah/madrasah dan pemerintah daerah untuk melakukan evaluasi diri dan perencanaan perbaikan mutu pendidikan.

“Jadi sangat holistik dan merupakan suatu potret. Poin yang sangat penting, walaupun di masa PJJ, literasi, numerasi mungkin menurun karena dampak dari PJJ, tapi sangat penting bahwa kita mendapatkan potret dari survei karakter dan lingkungan belajar juga untuk mengetahui sebenarnya pemetaan nilai-nilai Pancasila kita seperti apa di sekolah-sekolah kita, senusantara,” tutur Mendikbud Nadiem Makarim.