SHARE

Istimewa

CARAPANDANG - Menteri Sosial Tri Rismaharini kunjungi warga Desa Talagajaya, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut yang terdampak bencana tanah longsor pada Selasa (30/4). Saat meninjau secara langsung kondisi posko pengungsian di Kantor Desa Talagajaya, Mensos mengapresiasi cepatnya respons dari Kampung Siaga Bencana (KSB) sehingga bisa memberikan bantuan yang dibutuhkan dengan segera, termasuk mendirikan tenda, posko pengungsian dan dapur umum beserta semua keperluannya. 

"Saya bersyukur. Saya surprise dapat laporan kok cepat sekali. Ternyata di kampung ini satu bulan yang lalu dibentuk KSB," ungkap Mensos Risma mengapresiasi kinerja KSB Desa Talagajaya. 

Kampung Siaga Bencana merupakan salah satu upaya Kementerian Sosial dalam melaksanakan mitigasi di kawasan rawan bencana. Misalnya saja KSB Desa Talagajaya yang baru diresmikan sebulan yang lalu. Personil KSB Talagajaya dengan sigap melaporkan kondisi terbaru di lokasi longsor kepada Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kementerian Sosial. Berdasarkan informasi dari KSB tersebut, Direktorat PSKBA segera mengirimkan bantuan logistik dari tiga titik yaitu Gudang Bekasi, Sentra Wyata Guna Bandung dan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan (BBPPKS) Lembang. 

Bantuan-bantuan seperti tenda serba guna, makanan siap saja, kasur, selimut, kidsware, sandang anak, sandang dewasa dan berbagai macam lainnya kemudian disalurkan kepada warga terdampak di Talagajaya dan juga dimanfaatkan untuk dapur umum. Di dapur umum tersebut, para personil KSB juga bekerja sama dengan Taruna Siaga Bencana (Tagana), kader-kader PKK dan berbagai pihak untuk mengolah dan menyiapkan makanan siap saji. Sampai hari Selasa (30/4), dapur umum Kemensos di Kantor Desa Talagajaya telah memproduksi 1.250 bungkus nasi.

Usai meninjau kondisi para pengungsi, Mensos juga berdialog dengan para personil KSB. Mensos pun berpesan agar para personil tetap berkepala dingin dan tidak mengedepankan emosi dalam menjalankan tugasnya di KSB. Mereka harus tetap memikirkan terlebih dahulu faktor keamanan lingkungan sebelum memulai penanganan bencana. 

"Baru sebulan KSB berdiri, kok ya kami diuji dengan bencana. Syukurlah kami sudah dapat bekal dari KSB sehingga kami bisa langsung melakukan penanganan bencana," ungkap Ketua KSB Telagajaya Hapidin saat berdialog dengan Mensos Risma. dilansir kemensos.go.id

Tags
SHARE