SHARE

Pedagogi (Ditjen GTK)

CARAPANDANG.COM – Pada rapat panitia kerja (panja) peta jalan pendidikan dengan Komisi X DPR RI, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Iwan Syahril memberikan paparan terkait Merdeka Belajar: Sistem Pendidikan untuk Membangun Kompetensi Utama.

Pada kategori pedagogi, paparannya sebagai berikut:

Situasi Sekarang

> Pendekatan standardisasi

> Siswa sebagai penerima pengetahuan

> Pembelajaran berdasarkan sistem

> Fokus kepada kegiatan tatap muka

> Mengajar sebagai kegiatan individualis

> Pengajaran berdasarkan pembagian umur

Arahan di Masa Depan

> Pendekatan heterogen

> Siswa ikut menentukan kegiatan belajar

> Pembelajaran berorientasi pada siswa

> Pembelajaran memanfaatkan teknologi

> Penggunaan kegiatan kelompok dalam pengajaran

> Pengajaran berdasarkan level kemampuan siswa

“Pedagogi-pedagogi yang ingin terus kita kuatkan dalam hal ini untuk mendukung filosofi Ki Hadjar Dewantara itu sendiri yakni bahwa pendidikan itu harus berorientasi kepada siswa. Maka tujuan terpenting, tujuan utama sebenarnya, apa pun yang kita lakukan di stakeholder, pemangku kepentingan, harus bermuara kepada murid,” kata Dirjen GTK Kemendikbud, Iwan Syahril.

“Karena itu pendekatan yang terdiferensiasi, yang heterogen. Lalu bagaimana ada student voice, student choice, bagaimana para siswa juga ikut menentukan kegiatan belajar,” jelas Iwan.

Iwan Syahril menandaskan peran teknologi untuk mencapai tujuan pembelajaran secara lebih baik.

“Pembelajaran yang berorientasi pada siswa dan bagaimana kita memanfaatkan teknologi, karena di era revolusi industri 4.0, teknologi merupakan hal yang penting, untuk bagaimana mencapai tujuan kita untuk lebih baik lagi. Teknologi tidak akan pernah menggantikan guru-guru yang baik, tapi teknologi bisa membantu guru-guru kita untuk mencapai tujuan-tujuan dengan lebih baik,” terang Mas Dirjen.

Iwan Syahril mengungkap aspek pedagogi berikutnya yakni teach at the right level.

“Lalu bagaimana mengedepankan cara pengajaran, pembelajaran yang menggunakan kegiatan berkelompok atau berkolaborasi,” tutur Dirjen GTK Kemendikbud, Iwan Syahril di Jakarta, Rabu (27/1/2021).

“Pengajaran juga harus sesuai dengan level kemampuan siswa, baik itu level secara kognitif, maupun secara sosial emosional,” imbuhnya.