SHARE

istimewa

Hampir sebagian besar bangunan Istana ini terbuat dari kayu ulin. Kayu jenis ini sering sekali digunakan sebagai bahan utama untuk membuat bangunan tradisional khas Kalimantan Tengah, karena kekuatannya yang memang luar biasa.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kompleks istana ini pernah terbakar pada 1986. Pemerintah setempat baru melakukan pemugaran pada 2000 dan sejak saat itu Istana Kuning mulai digunakan sebagai destinasi wisata.

Di bagian halaman Istana Kuning terdapat empat buah meriam yang tampak terlihat gagah. Tidak ada keterangan khusus yang bisa ditemukan mengenai sejarah penggunaan meriam tersebut. Namun yang pasti para pengunjung sering menjadikannya sebagai latar belakang foto.

Nah, apa keunikan lainnya dari Istana Kuning? Di istana itu, ada empat bangunan dengan arsitektur berbeda. Sebuah bangunan dikenal sebagai bangsal berarsitektur rumah bentang khas Dayak. Di sebelahnya terdapat Balai Rumbang dengan ornamen dan beberapa sentuhan rumah khas Tiongkok.

Berbeda dari kedua bangunan tersebut, Keraton Dalam Kuning dan Balai Pahaderan merupakan bangunan bergaya Melayu. Balai Pahaderan menyerupai aula, sedangkan Keraton Dalam Kuning sempat menjadi tempat tinggal raja.

Bagian lain istana yang gak kalah menarik yakni ukiran pada tiang istana bermotif daun, bunga teratai, dan pakis di guci atau belanga. Masing-masing motif memiliki makna tersendiri, seperti guci yang menjadi simbol hati.

Selain semua yang digambarkan di atas, di bagian dalam istana terlihat lowong karena tidak ada banyak barang atau perabotan di dalamnya. Namun demikian, masih ada beberapa foto lawas yang menunjukkan penampilan para raja dan pangeran Kerajaan Kutaringin di masa lalu.

Setelah menjelajahi istana peninggalan Kerajaan Islam di Kotawaringin Barat, wisata ke Kalimantan Tengah itu akan terasa lebih lengkap bila wisatawan bisa menyediakan waktu untuk sejumlah destinasi lainnya.

Salah satunya Taman Nasional Tanjung Puting adalah salah satu tempat wisata terbaik di Pangkalan Bun. Taman nasional ini memiliki keunikan karena merupakan habitat yang dilindungi dari spesies orangutan terakhir di dunia. Selain itu, di lokasi itu terdapat pusat rehabilitasi orang-utan.

Berikutnya di seputaran kota itu, wisatawan bisa menikmati Kebun Raya Pangkalan Bun, pantai Pulau Kecil, Pedepokan Dayak Pangkalan Bun, Danau Sembuluh, Bukit Seuleukur, dan Situs Batu Hampar. dilansir indonesia.go.id

Halaman :
Tags
SHARE